MENGOLEKSI RUPIAH RECEHAN DAN PENDIDIKAN SEPENUH HATI DI NTT
Oleh
Kosmas
Takung
Penerbangan marathon
sehari kami, Labuan Bajo-Denpasar-Bandung hingga Bandara Internasional Kualanamu Medan, walau
sangat melelahkan,tiba juga dengan selamat .Cuaca,Minggu, 25 Mei 2014 itu
memang agak kurang bersahabat karena Labuan Bajo sejak pagi hingga sore hari
diguyur hujan lebat berbalut kabut tebal.Akhibatnya,Wings Air yang kami
tumpangi jurusan Labuan Bajo - Denpasar mengalami penundaan keberangkatan, seharusnya
tertera di tiket pukul 11.00, digeser hingga pukul 14.00.Sejumlah turis bule
nyeletuk dan tanya saya, apakah tetap ada penerbangan ke Denpasar karena
waktunya demikian molor.Menjawabnya, saya persilahkan bertanya langsung kepada
petugasSang turis bule puas, mengerti
dengan cuaca yang agak kurang bersahabat, hujan
deras , gelap ,dan berawan.
Mengikuti Lokakarya
Nasional dan RAT Nasional Koperasi Kredit Inkopdit,bagi saya adalah pertama
kali, dalam kapasitas sebagai salah seorang pengurus Koperasi Kredit Florette
yang asetnya/31 Mei 2014 mencapai Rp 8 milyar dengan anggota
sebanyak 2000-an orang .Kegiatan ini diikuti 700-an pengurus koperasi kredit
dan Pusat Koperasi Kredit seluruh Indonesia,
di hotel berbintang,Santika dyandra
Hotel & Convention Medan yang fasilitasnya serba mewah, dengan biaya
yang tergolong mahal.
Menghitung biaya yang
dikeluarkan masing- masing koperasi kredit untuk transportasi pengurus pergi-
pulang, dan kontribusi ke panitia, tidak sedikit.Setiap peserta minimal
memanfaatkan dana masing- masing koperasi kredit hingga belasan juta rupiah.
Dana sebesar itu
adalah akumulasi Sisa Hasil Usaha bersama koperasi
kredit, kumpulan dari sisa hasil usaha
rupiah recehan, dari satu rupiah hingga sembilan ratus sembilan puluh
sembilan rupiah hingga menghasilkan jutaan, bahkan milyar rupiah.
Aset milyaran rupiah
yang dimilik Kopdit Florette dan lainnya merupakan akumulasi keleksi rupaiah
recehan yang di Kabupaten Manggarai, tidak digunakan. Lihat saja transaksi di
kios atau toko serta swalayan di Kabupaten Manggarai, harganya selalu dibulatkan ke atas atau sebaiknya.Tak
seorangpun penghuni bumi Manggarai melihat kondisi
ini, menghargai rupiah recehan.Hanyalah koperasi kredit/ cu yang mengapesiasi rupiah recehan.Masih demikian banyak warga
masyarakat yang belum melihat celah mengumpulkan rupiah recehan dengan menjadi
anggota koperasi kredit.” Mengapa orang NTT belum banyak tertarik menjadi anggota koperasi kredit,
padahal koperasi kredit adalah salah satu jalan untuk bisa keluar dari
kemiskinan.Heran, ya?”, tanya teman- teman dari Kalimantan yang mengakui bahwa
koperasi kredit mereka memiliki aset hinggas triliun rupiah dengan jumlah
anggota mencapai ratusan ribu orang.
Pendidikan Sepenuh Hati
Hasil UN
SMA/MA,SMK/MAK NTT
tahun 2014,cukup menggembirakan.Peserta UN SMA/MA sebanyak 44.685 orang, yang ,yang lulus sebanyak 44.236 (99%), sedangkan 1% tidak
lulus, yakni
sebanyak 449 orang. Ketidaklulusan
ini tersebar di Kota Kupang 4 orang, Kabupaten Kupang 6 orang, TTS 46 orang,
TTU 17 orang, Belu 56 orang, dan Alor
sebanyak 19 orang.Lembata 2 orang, Flores Timur 4 orang, Sikka 6
orang,Ende 17 orang, Nagekeo 3 orang. Manggarai Timur 27 orang, Manggarai 3
orang, dan Manggarai Barat sebanyak 1 orang.Kabupaten Sumba Barat Daya 11
orang, Sumba Timur 124 orang, Sumba Barat 73 orang, Sabu Raijua 26 orang,Rote
Ndao 4 orang.Kabupaten Nagada dan Sumba Tengah 100%.Tahun sebelumnya, kelulusan SMA NTT hanya mencapai 98,50.
Prosentasi
kelulusan itu juga diikuti perolehan nilai sempurna,sepuluh, mata pelajaran matematika tingkat SMK. Referensi
yang saya miliki bahwa data dari
SMK Widyabakti Ruteng Manggarai, menyebutkan
7
siswa sekolah ini memperoleh nilai sempurna UN Mata Pelajaran Matematika.Mereka adalah
Meltiana Dahlia,Natalia Jimun,Antonius Vanika Tebok,Iridus Afrianus Dakul,Elisabet
Ylinda Juita,dan Yuliana Serlina Plating.
Di tingkat SMP
sebagaimana diberitakan media online
Suara Pembaruan,Jumad, 13 Juni 2014.mengutip pengakuan Kepala Dinas PPO
Provinsi NTT,Drs.Sinun Petrus Manuk ,kelulusan mencapai,99,89% dari peserta sebanyak 86.150 orang .Prosentase ini memang berada sedikit di bawah kelulusan nasional, yakni 99,94%. NTT masih harus
berjuang keras.
Walau demikian, ada hal yang membanggakan.Kelulusan tingkat SMP /MTs di NTT,menggambarkan kemajuan
. Setidaknya diraih 10 kabupaten/kota di NTT yang tingkat kelulusan UN tahun 2014 mencapai 100 persen.
“Sepuluh kabupaten/kota itu adalah Kota Kupang,
Alor, Ngada, Manggarai, Sumba Barat, Lembata, Rote Ndao, Sumba Tengah, Sumba
Barat Daya, dan Sabu Raijua,” kataKadis P dan K NTT, Sinun Petrus Manuk kepada wartawan di
Kupang, Jumat (13/6).
Berdasarkan nilai akumulatif tertinggi,
Kabupaten Rote Ndao peringkat pertama, 30,89 persen , rata-rata 7,72 disusul Sabu Raijua 29, 23
persen atau 7,30, dan Manggarai Barat 28, 89 persen atau 7, 22 persen, Menyusul
Alor 28,89 persen atau nilai 7,18, Sumba Barat 28,63 persen atau 7,15,
Manggarai 28,49 persen atau 7,12, Manggarai Timur 28,35 persen atau 7,08,
Nagekeo 28, 22 persen atau 7,05, Timor Tengah Selatan (TTS) 27,92 persen atau
6,98, dan Lembata 26,78 persen atau 6,69.
Hasil
UN adalah akumulasi dari seluruh proses aktivitas pendidikan, Tata Kelola, Aksesbilitas,
dan Peningkatan Mutu berdasarkan SNP Pendidikan sebagaimana disyaratkan PP
Nomor 19 Tahun 2005 yang sudah diganti
dengan PP Nomor 32 Tahun 2013.SNP
mengatur apa yang dibuat oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Satuan Pendidikan,
Kepala Sekolah, Guru, PTK dan Siswa, serta Orangtua dan masyarakat serta Dunia
Usaha.Ibarat uang recehan,hak dan kewajiban semua pihak/ stakeholder, jika
beraturan, akan menghasilan pendidikan yang semakin berkualitas. Banyak hal-
hal kecil yang lebih operasional tetapi sangat bernilai.Inilah pendidikan
sepenuh hati, taat asas,dilaksanakan dengan berpedoman pada aturan- aturan.
Keterlaksanaan
SNP sebenarnya terlihat pada IP SPMP sebagaimana diatur dalam Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2013.
Disiplin
Di
Ende,ketika memfasalitasi sejumlah asesor dalam Penyegaran Asesor sedaratan
Flores,Mei 2014,Ketua BAP NTT, Drs. Simon Riwu Kaho memuji sejumlah
sekolah swasta Katolik yang dikelola
biarawan/ biarawati, yang mampu memoles wajah sendu pendidikan daerah ini. Sekolah – sekolah itu mampu
mencerahkan pendidikan bumi Flobamora. Sekolah
–sekolah itu antara lain SMA Mercusuar di Kupang , SMA Surya dan SMK Nenuk di Belu, SMAK Geovani di Kota Kupang, SMA
Podor di Flores Timur, SMA Frater
dan Hokeng di Sikka, SMAK Syuradikara di Ende, SMA Seminari Mataloko di Ngada,
SMA Seminari Kisol di Manggarai Timur. Simon
Riwu Kaho mengisyratkan disiplin merupakan kunci keberhasilan yang ditunjukkan
sekolah- sekolah yang disebutkannya.Disiplin adalah salah satu dari 18 nilai pendidikan karakter yang
diintrodusir kemendiknas sejak tahun 2010.
Sialnya, nilai- nilai karakter ini masih sekedar teks
tertulis yang jauh untuk dibathini. Disiplin mahal,sebagai tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan
patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan
Disiplin
yang diisyaratkan Drs. Simon Riwu Kaho, kata sederhana, tetapi syarat nilai.
Disiplin adalah penegakan aturan yang
wajib ditaati.Jangan dirationalisasi.Disiplin menghantarkan pendidikan di
daerah ini semakin bermutu,yang salah satu indikatornya adalah semakin
meningkatnya prosentasi kelulusan.Tidak sulitkan?
Selamat
memasuki Tahun Pelajaran 2014/2015.