Selasa, 30 Desember 2014

Pendidikan

SABDA MENJADI KARYA MONUMENTAL PENDIDIKAN
Mengenang Pater Johanes Hendricus van Roosmalen,SVD
Oleh
Kosmas Takung
Korwas Manggarai
Rohaniawan katolik Serikat Sabda Allah(SVD),fundator dua lembaga pendidikan di Kabupaten Manggarai,24 Desember 2014,telah menghadap Sang Khalik.Pater Johanes Hendricus van Roosmalen memenuhi panggilan Pencipta dengan tidak meninggalkan isyarat dan pesan ,karena tak seorangpun menyaksikan detik- detik kepulangannya.Teman- teman biarawan, dosen, mahasiswa, bahkan perawat setianya, Bastian, tak menyaksikan kegelisahannya saat-saat akhir kepergian imam SVD sejati ini. Maklum, hari kepulangan pastor yang sudah 68 tahun menghabiskan seluruh tenaga dan ilmunya di Manggarai dan Keuskupan Ruteng ini, bertepatan dengan persiapan puncak perayaan Natal, 24 Desember 2014.Kepulangannya sungguh dalam suasana hening, ia pulang dalam damai,RIP.
Membangun SMP pertama di Manggarai  ,SMP Tubi, dan STKIP Santu Paulus Ruteng, itulah karya besar kemanusiaan monumental yang diabadikannya untuk Manggarai dan umat katolik Keuskupan Ruteng.Kedua lembaga pendidikan yang  letaknya berdekatan ini, berdiri megah di jantung kota Ruteng Manggarai. SMPN Tubi yang awal pendiriannya hanya memiliki 30 murid adalah sekolah yang dibangun pendidik sejati ini, yang kemudian diserahkan kepada Pemerintah dan berubah nomenklatur menjadi SMP Negeri 1 Langke Rembong yang kini jumlah peserta didiknya mencapai 1.133  dengan Kepala Sekolah Drs. Wenseslaus J.Resman sesuai data SPM Kemendikbud semester 2 Tahun pelajaran 2013/2014.Satu lembaga monumental lainnya dalam pendidikan tinggi  adalah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)Katolik Santu Paulus sebagai perkembangan dari KPK ( Kursus Pendidikan katekis) yang dibangun Sang misionaris sejati bersama Pater H.Lommen,SVD( Flores Pos, Senin,29 Desember 2014).
Pengalaman saya sepanjang saya belajar di SPGK Santu Aloysius Ruteng tahun 1976-1979,Pater Roosmalen dan Romo Dr. Yoseph Fernandez alm. sangat membantu siswa- siswa asrama sekolah asuhan Brudr- bruder CSA Santu Aloysius membentuk kepribadian siswa-siswa melalui misa rutin harian pagi hari pukul 06.30-07.00.Sabda yang diwartakan ditambah kepribadian dua dosen APK( sebelum STKIP sekarang) memudahkan kami untuk menjadi guru.
Kepahlawanan almarhum membangun pendidikan di Manggarai diabadikan dalam hati semua yang pernah mengenal, merasakan dan menyaksikan pengorbanan pastor SVD yang telah berkarya selama 65 tahun di,dengan, dan untuk Manggarai.
Ia sungguh sebagai fundator pendidikan sebagaimana diakui Uskup Ruteng, Mgr. Hubertus Leteng,Pr, tatkala memimpin perayaan ekaristi pemakaman pastor sederhana kelahiran 27 Agustus 1920 di negeri Belanda ini. Bupati Manggarai,Drs.Christian Rotok  menghormati dan menghargai almarhum, sepakat dengan Uskup Ruteng, melepaskan almarhum dalam upacara kenegaraan di  halaman depan katedral Ruteng bersama sejumlah unsur pimpinan teras daerah, umat katolik dan guru- guru yang pernah dibentuk dengan pewartaan dan kepribadian pastor anak petani ini. Bupati Christian Rotok mengakui bahwa almarhum sangat pantas untuk dihormati melalui upacara kenegaraan karena berjasa bagi Manggarai. Penghargaan   khusus untuk almarhum,sesuai aturan daerah.
Mengenangnya
Jasa besar  almarhum sebagai fundator pendidikan Manggarai, wajib dikenang, bukan hanya oleh keluarga besar SVD,dunia pendidikan di Manggarai dan Umat Keuskupan Ruteng, tetapi juga oleh Pemerintah kabupaten  dan propinsi NTT serta Kemendikbud mewakili Pemerintah.Almarhum telah mengabdikan jiwa raganya untuk pendidikan, baik pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi.Kecuali misa arwah dan upacara kenegaraan menjelang pemakamannya di tempat peristorahatan terakhirnya di tengah kampus STKIP Santu paulus Ruteng, semua pihak perlu menyiapkan dan membangun karya monumental abadi.Beliau mesti dikenang dengan pembangunan museum van Roosmalen,baik di tengah kampus yang pernah dibidaninya mapun tempat umum lainnya di kota Ruteng.Ini dimaksudkan untuk mensejarahkan dan mengabdikan perjuangan Pater van Roosmalen.Jika mimpi besar almarhum berupa peningkatan status STKIP menjadi sebuah universitas katolik kesohor di Indonesia Timur tercapai,kita semua dan anak cucu pasti bangga dan menjadi sebuah keniscayaan.,
Kraeng Roosmalen, sangat pantas disejarahkan.Karya kemanusiaan di bidang pendidikan di Manggarai dan keuskupan ruteng telah diabadikan. Pastor yang sangat ugahari ini adalah seorang futurelog, pemikir masa depan Manggarai.Keugahariannya dalam mengabdi mestinya dibathini oleh semua pihak, keluarga besar SVD, STKIP Santu Paulus Ruteng, Pemerintah Kabupaten dan umat bahkan rakyat Manggarai.Alasannya adalah karena sabda  yang diajarkannya  dan keteladanan yang ditunjukkannnya menginspirasi dan membentuk kepribadian kita semua serta mampu merubah sabda menjadi karya monummental pendidikan..
Keranjingannya membaca dan merawat lingkungan alam merupakan perintah dan amanat yang harus diikuti para guru di jagad Manggarai, teman dosen dan mahasiswa. Sekolah- sekolah di Kabupaten Manggarai, baik pendidikan dasar, menengah maupun lembaga pendidikan tinggi yang ada, untuk meneruskan semangat dan nilai- nilai pendidikan yang dirintis Pater van Roosmalen .
Menurut Ketua STKIP Ruteng,Romo Dr. Jhon Boylon, STKIP selalu disebutnya dalam doa, mendambakan lembaga pendidikan tinggi ini kelak menjadi universitas. Umat, teman dosen dan umat serta guru  di Manggarai dan keuskupan Ruteng digugat, mampukah mengnternalisasi pribadi yang mengagumkan dan tokoh yang luar biasa ini. Selembar songke Manggarai membungkus peti jenasah mengantar sang imam sejati diberikan ketua yayasan, Romo Gerardus Janur ,Pr.
Ia mencintai Manggarai bahkan kembali ke Bapa melalui tana Manggarai, di tengah kampus yang dibangunnya.Ketekunannya membaca sebagai perintah untuk semua dosen dan mahasiswa STKIP untuk terus- menerus melaksanakan tri darma perguruan tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran,penelitian dan pengembangan, dan pengabdian kepada masyarakat.Dengan STKIP Santu Paulus Ruteng harus menjadi Kraeng,bukan tamu ( meka) yang membangun Manggarai.Kraeng Roosmalen telah menjiwai apa yang dikatakan Albert Einstein bahwa dengan ilmu hidup menjadi mudah,dengan seni hidup menjadi indah,dan dengan agama hidup menjadi berarti, dan menurut  Abraham Lincoln , jadilah manusia yang mulia,suka menolong,dan berbuat baik,karena hal-hal itulah yang membedakan manusia dengan makhluk lain.
Selamat jalan Sang Imam SVD sejati, pewarta sabda militan, dan sahabat pencinta ilmu.




Senin, 29 Desember 2014

Berita

KEPALA DINAS PPO MANGGARAI MEMANTAU FINALISASI PROYEK FISIK SMA

Menutup seluruh aktivitas pendidikan di Kabupaten Manggarai tahun 2014, Kepala Dinas Adrianus A.Empang,S.Sos memantau dan mendorong para kontraktor dan Kepala- kepala  sekolah yang mengerjakan proyek fisik DAK  dan block grant  SMA di kecamatan Satar Mese dan Satar Mese Barat pekan terakhir 2014.
Kadis Adi Empang di SMAN 3 Satar Mese di Pongkor
Baik di  SMA Negeri 3 Satar Mese di Ngangkul- Pongkor maupun di SMA Negeri 2 Satar Mese di Langke Majok Kecamatan Satar Mese Barat, Kepala Dinas Adi Empang mendorong para kontraktor, tukang dan Kepala Sekolah untuk mengerjakan gedung- gdung sekolah dan perpustakaan di masing- masing sekolah  dengan kualitas dan jadwal  sesuai kontrak.
Kadis Adi Empang berbincang-bincang dengan tukang yang mengerjakan DAK Perpustakaan SMAN 2 Satar Mese di LAngeke Majok Satar Mese Barat

Mantan Camat Lambaleda selama 7 tahun, PLT Kepala Dinas merangkap Sekretaris Dinas  PU, Kepala Kesbangpol, dan Kepala BPMD Kabupaten Manggarai ini kepada  para kontraktor dan kepala sekolah menegaskan bahwa pembangunan gedung- gedung sekolah dan perpustakaan  yang ada adalah bukti perhatian pemerintah dan pemerintah Kabupaten Manggarai memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang pendidikan.”Kerjakan sesuai ketentuan dalam dokumen kontrak yang dipegang. Dokumen kontrak adalah acuan hukum pembangunan gedung- gedung yang ada”, tegas Kepala Dinas Adi Empang.


Kadis Adi Empang di SMPAN 3 Satar Mese di Ngangkul Pongkor
Kepala Dinas memuji Kepala SMAN 2 Satar Mese, Drs. Paul Nagel yang dengan swakelola membangu perpustakaan sekolahnya tepat waktu.”Kepala sekolah ini perlu dipresiasi dan bisa dipercayai lagi untuk mengerjakan pekerjaan- pekerjaan lain di sekolahnya di SMA Negeri 2 Satar Mese di Langke Majok”, puji Pak Adi, demikian biasa dipanggil.Tetapi dI SMPN 5 Satar Mese di Ngangkul desa Pongkor Kecamatan Satar Mese, Kepala Dinas prihatin dengan kondisi sekolah yang dibangun 5 tahun atas bantuan AIBEB Australia yang sudah mulai keropos.

Kadis Adrianus A.Empang di  salah satu ruang KBM  SMPN 5 Satar Mese

Jumat, 26 Desember 2014

Artikel Pendidkan

PERISTIWA PENDIDIKAN YANG  MEMILUKAN DAN MEMALUKAN
Empati Buat Sang Guru Ferdi Palma Jaul
Oleh
Kosmas Takung
Korwas Manggarai
Dunia pendidikan Desember 2014 nyaris berujung kelabu. Ferdinandus  Palma Jaul, guru Olahraga SMPK Santu Fransiskus Ruteng, 18 Desember 2014 bersimbah darah. Dahi kirinya,(nabi menurut orang Mesir,Israel.Tiongkok dan India)  berdarah.Menurut berita sejumlah media, baik elektronik, koran maupun media online, dahi bagian kiri korban robek seukuran  jari telunjuk orang dewasa karena berusaha melerai perkelahian dua kelompok siswa SMP.
Ferdy  ditikam tatkala melaksanakan tugas dan harus menjadi korban ditengah naluri kemanusiaannya menolong, dibalas dengan tindakan tak terpuji seseorang remaja seusia anak   didiknya.Beruntung,ia selamat karena ditolong warga yang menyaksikan, dan teman- teman seprofesinya langsung mengantarnya ke RSUD Ruteng.Pelaku, yang konon  adalah siswa salah satu SMP di kota Ruteng, melarikan diri tetap dalam pengejaran polisi, tetapi lima temannya langsung ditangkap.
Ferdi mendapat empati dunia pendidikan dan masyarakat  kota Ruteng. Pengorbanannya diperbincangkan, membayar dengan darahnya sendiri demi pendidikan di tengah ia dan keluarga besar SMPK Santu Fransiskus Ruteng serta masyarakat luas menyiapkan diri menyongsong kehadiran Sang Juru Selamat,   Natal 2014.
Ferdy tak menyesal sedikitpun  atas sebagaimana  ditulis media- media yang memberitakannya. Ia menghadapinya dengan kelembutan hati, sesuai benar dengan harapan Paus Fransiskus dalam kotbah Natal 2014 di Vatikan pentingnya kelembutan dan kehangatan menghadapi dunia dewasa ini. Media- media itu hanya menceritakan kronologis peristiwa dan endingnya hingga ia bisa  tiba di rumah sakit dan selamat.
Warga masyarakat sependapat dengan sikap sekolah katolik ini, yang melalui Kepala Sekolah Romo Ivan Selman, Pr, melaporkan peristiwa ini ke pihak kepolisian Polres Manggarai  dan memintanya untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.Finalisasinya kita tunggu.
Peristiwa yang menimpa keluarga besar SMPK Santu Fransiskus Ruteng sebagai peristiwa pendidikan yang memilukan dan memalukan.Peristiwa ini mengantar saya membuka kembali renungan harian katolik dalam Blog renungan pagi new spirit  , Senin, 22 Desember 2014 menulis renungan Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:46-56):”Suatu kali, seorang isteri ditanya oleh suaminya, “Hal apa yang paling membuatmu bahagia dalam hidup ini?” Jawab sang isteri, “Ketika aku bisa melahirkan anak-anak kita ke dunia!” Mendengar jawaban tersebut, sang suami langsung memeluk isterinya dengan mesra. Jawaban sang isteri mungkin tampaknya sebuah jawaban yang mudah. Namun, kalau kita mengingat kesulitan dan beratnya seorang ibu ketika mengandung dan melahirkan anaknya, kita baru bisa menyadari bahwa jawaban di atas adalah sebuah jawaban yang luar biasa, yang keluar dari kebesaran hati seorang ibu. Dalam dunia medis dan ilmu psikologi, sikap penerimaan seorang ibu terhadap bayi yang dikandungnya, kelak mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan si bayi.”
Ferdy patut dihormati , berhasil menyelamatkan kelompok siswa dari pertikaian yang bukan tidak berujung pertumpahan darah terjadi, di luar rencana sekolah untuk rekoleksi dan pengakuan dosa.
Menghubungkan peristiwa ini dengan  Psikologi, perkembangan kepribadian sesorang dapat dipengaruhi  oleh keturunan ( nativisme),lingkungan (empirisme) dan konvergensi.Faktor keturunan merujuk pada faktor genetika.Faktor keturunan menjadi perhatian kita semua yang menyandang predikat sebagai orang tua.
Pastor Paroki Santu Nikolaus Golo Dukal Keuskupan Ruteng,Pater Johanes Djuang Somi,SVD dalam khotbah Natal 2014 menceritakan kepada umat katolik setempat  pentingnya suasana bathin orang tua terutama ibu ketika mengandung. Orang Israel menurut Pater Yan yang dibacanya dari sejumlah referensi,  pintar, kaya dan berhasil.Sebab, sewaktu Sang ibu mengandung, ia belajar hal- hal yang berkaiatan dengan matematika, bermain musik dan menyanyi serta mengkonsumsi ikan. Merokok adalah tabu.
Theori nativisme mengharuskan pendidikan  dimulai sejak konsepsi, sebab kehadiran anak bukanlah kebetulan tetapi direncanakan oleh kedua orang tua. Keduanya wajib menyatakan sikap saling mencintai,menunjukkan kelemahlembutan dan kehangatan.
Faktor lingkungan juga  berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian , di mana  berada dan bertumbuh serta  dibesarkan seperti antara lain norma  keluarga, teman, dan kelompok sosial. Hal ini bisa terjadi di tempat tinggal dan di sekolah serta masyarakat .Perjudian  dan kekerasan sosial lainnya sangat tidak kondusif untuk perkembangan seseorang. Pembiaran  terhadap tumbuh dan berkembangakrabnya anak dengan  hal- hal negatif, merusak mental anak.
Ferdi sebagi sosok guru profesional sebagaimana dikehendaki PP 74 tahun 2008 tentang Guru.Ia menunjukkan kompetensinya, bak seorang wanita dalam renungan new spirit , menyelamatkan peserta didiknya.
Kepribadiannya mesti dimiliki, dibathini oleh yang berpredikat guru, termasuk Kepala Sekolah dan pengawas Sekolah dalam melaksanakan tugas secara profesional. Tidak sebaliknya, mangkir dalam melaksanakan tugas bahkan tidak memahami tupoksi sehingga disebeut sebagai kelompok  guru yang bukan dirinya.  Pak Ferdy  dekat dengan peserta didiknya, berusaha berbicara dengan dua kelompok siswa SMP yang bertikai, bukan berbicara tentang  mereka.Ia sungguh seorang nabi bernubuat apa yang terjadi jika dibiarkan, dan   bertanggung jawab terhadap masa depan generasi muda peserta didik.
Pendidikan Karakter
Pendikar dicanangkan secara nasional sejak 2 Mei 2010. Fungsinya mengembangkan potensi peserta didik agar berhati, berpikiran dan berprilaku baik, memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur, dan meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia.Seluruh aktivitas pembelajaran, karkateristik unik siswa harus dibentuk..Karakter sebagai nilai-nilai yang unik-baik, terpateri dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku.
18 nilai karakter wajib dikembangkan di sekolah,bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional, Nilai-nilai itu  adalah  jujur,toleransi,disiplin,kerja keras,kreatif,mandiri,demokratis,rasa ingin tahu, semangat kebangsaan,cinta tanah air,menghargai prestasi,bersahabat/komunikatif,cinta damai,gemar membaca,peduli lingkungan,peduli sosial,tanggung jawab, dan religius.
Pendidikan anak menjadi tanggung jawab keluarga, sekolah dan masyarakat, karenanya pendidikan karakter  bagi peserta didik adalah  keniscayaan yang harus dicontohi, tidak sekadar verbalistis.Peristiwa pendidikan yang menimpa Pak Ferdy membuktikan bahwa implementasi pendikar belum optimal , belum internalisasi sebagai sebuah kebutuhan.
Kata-kata  bijak Dorothy Law Nolte  wajib dimaknai. Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki.Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi,jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri.Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyesali diri,jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri.Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai.Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan, ia belajar keadilan,jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan.Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi diri,jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan.
Pendidikan di Indonesia sebagaimana diatur dalam UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 menuntut peserta didik untuk wajib menjaga norma-norma pendidikan agar terjaminnya keberlangsungan proses dan keberhasilan pendidikan, adalah harga mati.Wujudnya adalah tata tertib yang disusun dan berlaku di masing- masing satuan pendidikan yang wajib ditaati oleh semua warga sekolah sebagai kebutuhan sosial manusia agar tercipta  rasa aman sesuai Teori Kebutuhan Abraham Maslow.
Kosmas Takung
Email kosmastakung@ymail.com,HP 081339469828

Alamat RT 020 RW 003 Kelurahan Golo Dukal Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai

Senin, 15 Desember 2014

Pendidikan


KURIKULUM 2013 DAN NEOKOLONIALISME PENDIDIKAN
Oleh
Kosmas Takung
Korwas Manggarai

Pernyataan Kepala Dinas P dan K Provinsi NTT, Drs. Piter Sinun Manuk yang dimuat Flores Pos,edisi Kamis, 11 Desember 2014 Nomor 78 Tahun XV pada halaman pertama bahwa Kurikulum 2013 tidak serta merta dihentikan begitu saja, saya Setuju dan sepakat dengan Kadis Piter Sinun Manuk dengan argumentasi yang saya dapat dari sejumlah referensi hukum – hukum pendidikan Pencinta pendidikan seantero NTT, sepakat dan menyetujui  supaya Kurikulum 2013 harus tetap dipertahankan.Argumentasi utama  diteruskannya Kurikulum 2013 adalah pemberlakuannya dengan sebuah Permendikbud 81a tahun 2013 tentang Permendikbud Tentang Implementasi Kurikulum Pasal 1 Implementasi  kurikulum  pada  SD/MI, SMP/MTs,  SMA/MA,  dan  SMK/MAK  dilakukan  secara  bertahap mulai TP 2013/2014, sedangkan penghentiannya hanya dengan SE Mendikbud, Anies Baswedan, dan langsung ke sekolah-sekolah.PP Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17  Tahun 2010 tentang Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan, dikangkangi dengan tidak   mengakomodir peran Gubernur dalam mengelola pendidikan di provinsi.
Sisi lainnya  adalah bahwa  walaupun kurikulum ini adalah juga KTSP yang  baru tahun ke dua pelaksanaannya secara nasional, semakin banyak guru,kepala sekolah serta pengawas sekolah mampu meningkatkan kompetensinya,memenuhi amanat UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,PP 74 Tahun 2008 tentang Guru , Permenegpan & Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya serta Permenegpan & Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya melalui Penilaian Kinerja Guru. Pendekatan pembelajaran dalam Kurikulum 2013,, scientific, yang mengandung unsur 5 M (mengamati,menanya,mengumpulkan informasi, mengasosiasi; dan mengkomunikasikan.) merupakan ciri pendekatan  kurikulum ini sungguh menjawab kebutuhan masyarakat akan lahirnya generasi cerdas yang bisa tahu diri, bersosialiasasi melalui penguasan pengetahuan dan ketrampilan, penilaian diri dan sesama/ antar teman.
Neokolonialisme pendidikan
Kurikulum yang diintrodusir pemerintah, dipercayai sebagai sebuah karya besar yang tentu telah dikaji secara profesional - reflektif, ilmiah, dan bukan tidak mungkin  menggunakan biaya serta tenaga yang tidak sedikit.Karya besar ini menjawab keinginan masyarakat untuk memiliki generasi muda yang survive,  dan kompetitif dengan generasi muda negara  tetangga atau dunia di bidang pengetahuan, ketrampilan dan sikap sosial dan spiritual. Sebab tujuan negara Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam alinea ke 4 Pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan  bangsa Indonesia . Persoalan serius yang  semestinya dilanjutkan oleh pemerintah sekarang  c.q. Kemendikbud sekarang bukannya menghentikan Kurikulum 2013 tetapi memenuhi regulasi- regulasi yang telah ditetapkan seperti antara lain  UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, PP 74 tahun 2008 tentang Guru,Standar Nasional Pendidikan sebagaimana disyaratkan dalam PP 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, sejumlah Permendiknas produk KTSP tahun 2006, PermenegPan dan RB, SE Bersama sejumlah Menteri, Permendikbud Nomor 23 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Permendiknas Nomor 15 Tahun 2010 tentang SPM Dikdas.
Tentang SNP yakni  SI, SKL,Proses, PTK,Penilaian, Sarana prasarana, Pembiayaan, masih berupa aturan hukum yang belum dilaksanakan secara penuh.Membuktikannya, bisa dilihat Hasil UN yang dikeluarkan Pusat Penilaian Pendidikan Kemendikbud atau hasil EDS online  Siap Padamu Negeri Tahun 2013.Demikian juga Permendikbud Nomor 23 tahun 2013 tentang Perubahan atas Permendiknas Nomor 15 Tahun 2010 tentang SPM Dikdas,kurang diperhatikan, baik oleh pemerintah kabupaten/ kota maupun satuan- satuan pendidikan.
Permendikbud ini antara lain menyatakan bahwa setiap  SD/MI  tersedia  2  (dua)  orang  guru  yang  memenuhi  kualifikasi akademik  S1  atau  D-IV  dan  2  (dua)  orang  guru  yang  telah  memiliki sertifikat pendidik, di  setiap  SMP/MTs  tersedia  guru  dengan  kualifikasi  akademik  S-1 atau  D-IV  sebanyak  70%  dan  separuh  diantaranya  (35%  dari keseluruhan  guru)  telah  memiliki  sertifikat  pendidik,  untuk  daerah khusus masing-masing sebanyak 40% dan 20%, setiap  SMP/MTs  tersedia  guru  dengan  kualifikasi  akademik  S-1  atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik masing-masing satu orang untuk  mata  pelajaran  Matematika,  IPA,  Bahasa  Indonesia,  Bahasa Inggris, dan Pendidikan Kewarganegaraan,setiap  kabupaten/kota  semua  kepala  SD/MI  berkualifikasi  akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik,setiap  kabupaten/kota  semua  kepala  SMP/MTs  berkualifikasi  akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik. Pasal 6 SPM  pendidikan  merupakan  acuan  dalam  perencanaan  program  dan penganggaran pencapaian target masing-masing daerah kabupaten/kota.,(2)  Perencanaan  program  dan  penganggaran  SPM  pendidikan  sebagaimana dimaksud  pada  ayat  (1)  dilaksanakan  sesuai  dengan  pedoman/standar teknis yang ditetapkan,(3)  Target pencapaian pelayanan dasar bidang pendidikan harus tercapai pada akhir tahun 2014.
Aturan –aturan ini sungguh dibutuhkan masyarakat, tetapi sialnya implementasinya masih belum optimal bahkan tidak diperhatikan.Kepala Dinas P dan K Provinsi NTT, Drs.Piter Sinun Manuk pernah menceriterakan bahwa ada Kepala Daerah di NTT yang apatis bahkan tidak menghadiri rakor  pendidikan padahal diundang oleh Gubernur NTT.Kemasabodohan kepala daerah seperti ini bukan tidak mungkin akan tidak mengoptimalkan penyelenggaraan pendidikan di daerahnya.Daerah kepulauan seperti NTT, sangat penting untuk selalu berkoordinasi dan duduk bersama membangun pendidikan bumi Flobamora.
Produk- produk hukum pendidikan yang diarsiteksi dan didesain para pakar pendidikan dan politisi, jika hanya sekedar kalimat- kalimat indah di atas kertas, dan tidak diawasi pelaksanaannya, adalah bentuk neokolonialisme pendidikan karena hanya untuk kepentingan para pemikir dan  kelompok tertentu  dan implementasi produk- produk hukum itu justru menjadi sebuah masa adventus panjang bagi paserta didik dan orang tua yang mendambakan pendidikan sebenarnya  dengan tujuan sebagaimana dinyatakan UU Nomor 20 Tahun 203 yakni berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 
Kurikulum 2013 mengoptimalkan kompetensi guru untuk menunjukkan sikap ilmiah dalam pembelajaran yang bercirikan pendekatan scientific dan  PKB untuk aktif dalam aktivitas- aktivitas wadah profesi untuk PD, PI dan KI.
Mempertahankan kurikulum 2013 haruslah berargumentasi seperti ini, dasar hukum dan mempertahankan kebebasan ilmiah guru demi terwujudnya tujuan pendidikan nasional.Pendidikan berkaitan manusia, peserta didik,  bukan sebagai kelinci percobaan  para cendekiawan dan politisi yang melahirkan konsep dan kebijakan brilian tetapi tidak merakyat.
K13 jangan dihentikan, perbaiki  dan implementasikan regulasi- regulasi pendidikan. Semua pihak perlu segera kritisi untuk segera selamatkan anak didik generasi penerus bumi Flobamora, bahkan bumi pertiwi. Itu saja.

Kosmas Takung
HP 081339469828
kosmastakung@ymail.com
Koordiantor Pengawas ( Korwas Manggarai)
Rt 020 RW 003 Kelurahan Golo Dukal Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai


Rabu, 10 Desember 2014

Artikel Pendidikan

IN MEMORIAM K13  DAN  RUMAH BELAJAR NTT
Oleh
Kosmas Takung
Korwas Manggarai

Memaknai Program Gong Belajar Pemerintah Provinsi  NTT sebagai gerakan moral yang berupaya membangun kesadaran berbagai pihak untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui pengasramaan,pengendalian jam belajar serta reward bagi guru berprestasi, menjadikan NTT sebagai rumah belajar ideal kegiatan pendidikan dan pembelajaran.Sebagai rumah belajar, semua pihak terhindar dari rationalisasi esensi pendidikan.Artinya bahwa semua sepakat, hanya dengan pendidikan yang berkualitas, generasi NTT ke depan terhindar dari predikat minor yang menegatifkan tanah tumpah darah rakyat Flobamora. Gong Belajar  adalah implementasi dari PP Nomor 17 Tahun 2010 yang diperbarui dengan PP 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan Bagian Ke tiga Pengelolaan Pendidikan oleh Pemerintah Provinsi Pasal 17 Gubernur  bertanggung  jawab  mengelola  sistem pendidikan nasional di daerahnya serta merumuskan dan menetapkan  kebijakan  daerah  bidang  pendidikan  sesuai kewenangannya.
Sebagai Rumah Belajar, semua warga NTT perlu mengetahui bahwa hingga minggu ke 2 Desember 2014, umumnya sekolah- sekolah menyelenggarakan UAS r Ganjil TP 2014/2015,diikuti pembagian raport .Walaupun  Kurikulum 2013 yang baru enam bulan pelaksanaannya di NTT  akan berakhir menyusul SE Mendikbud 5 Desember 2014 . Nomor : 179342/MPK/KR/2014                                               
perihal Pelaksanaan Kurikulum 2013  dimana akan dihentikan bagi sekolah yang baru melaksanakannya satu semester, tetapi melanjutkannya bagi sekolah- sekolah  yang telah melaksanakannya 3 semester, masyarakat tetap perlu mengetahuinya.
In memoriam K13 walau usianya hanya sebentar,  sekilas wajahnya perlu diketahui ,  berkaitan dengan implementasi Pemendikbud 104/2014 tentang Penilaian Hasil Belajar Peserta didik  dengan penskoringan yang selama ini dikenal dengan angka 1-100 atau 1-10 dirubah menjadi 1-4 untuk pengetahuan dan ketrampilan di mana Sangat menguasai 4,menguasai 3,Cukup menguasai 2, dan Kurang menguasai 1, sedangkan untuk nilai sikap adalah Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K). Sesuai  Permendikbud 81a Tahun 2014, penilaian  jenis ini hanya untuk siswa kelas 1,2, 4, dan 5  SD, kelas 7 dan 8 SMP/MTS, serta kelas 9 dan 10 untuk tingkat SMA/MA, dan SMK.Sehingga masyarakat terutama orang tua siswa tidak kaget jika rapor anaknya memuat hasil belajar dengan penilaian 1-4. Pelaksanaan UAS ini perlu didorong oleh semua pihak untuk dilaksanakan dengan berhasil karena nilai yang diperoleh ternyata berpengaruh,sebagai  salah satu yang menentukan kelulusan UN Peserta didik dengan merujuk sejumlah regulasi  tentang Kriteria Kelulusan UN selama ini .
Mengacu pada Edaran Mendikbud  5 Desember 2014, maka khusus NTT, hanya 50 sekolah yang terus menerapkan Kurikulum 2013, terdiri dari 26 SD,15 SMP,7 SMA, dan 2 SMK, tersebar di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, TTS dan TTU.     Tentang hal ini, setidaknya Gubernur NTT dalam waktu singkat akan mengundang para Bupati/ Wali Kota untuk membicarakannya  lebih matang,  menyiapkan sekolah- sekolah dan madrasah di NTT menghadapi perubahan ini.
NTT 2014
Wajah pendidikan Bumi Flobamora sepanjang tahun 2014, setidaknya  dari hasil UN   2014 , disebut pemerintah Provinsi NTT sebagai lebih baik dari tahun sebelumnya.Kebanggan ini tentu  membandingkan hasil UN 2013 dengan 2014.
Puspendik  Kemendikbud  telah mengumumkan Analisis Hasil UN Tahun 2014 tingkat SMP, SMA, dan SMK semua satuan pendidikan di Indonesia. Data ini diharapkan sudah dimiliki semua sekolah dan Dinas Pendidikan masing- masing kota/Kabupaten untuk segera dipelajari mengingat SKL UN  tahun 2013-2015, sama, sesuai Peraturan BSNP  Nomor 0019/P/BSNP/XI/2012 tanggal 20 November 2012 tentang Kisi- kisi UN Untuk Satuan Dikdasmen Tahun Pelajaran 2012/2013 (3) serta Peraturan BSNP Nomor 0027/P/BSNP/IX/2014 tanggal 30 September 2014 tentang Kisi- kisi UN Untuk Satuan Dikdasmen Tahun Pelajaran 2014/2015.
Hasil UN 2014 tingkat SMP NTT tahun 2014 disebutkan bahwa  rerata ketercapaian  penguasaan materi mata pelajaran Bahasa Indonesia  tentang membaca data/ nonteks adalah 70,92% di bawah Nasional  77,69, yang tahun sebelumnya 60.22 NTT dan nasional 71.50,membaca pemahaman berbagai karya sastra hanya 70,80 di bawah nasional 72,15,dan tahun sebelumnya NTT 65.26,, dan nasional 71.32, membaca pemahaman berbagai teks sastra 69,98 di bawah nasional 67,32,yang sebelumnya NTT 60.65 di bawah nasional 70.06,menulis berbagai teks nonsastra 69,50 di bawah nasional 68,36,dan tahun sebelumnya NTT 52,65 sedangkan nasional 75.74 tetapi untuk menulis berbagai teks sastra NTT berada di atas nasional 75,29 sedang  nasional 69,31, dan menyunting teks nonsastra  NTT 66,14 di atas nasional yang hanya 63,85, sedangkan tahun sebelumnya 49.75 NTT, dan Nasional 55.92.
Matematika,materi Operasi Bilangan Aritmatika Sosial, barisan/ deret,Unsur-unsur/ Sifat-sifat bilangan datar( dimensi dua), Unsur- unsur/ sifat bilanagn datar( dimensi tiga),Statistik Penyajian data dan  ukuran pemusatan serta Konsep Teori Peluang, yakni masing-masing 49,23,54,60,50,18,45,31, dan 48,45 semuanya di bawah nasional, yakni 61.32,62.42,60.58, 58.01, dan 60.44.Membandingannya dengan hasil UN 2013, prestasi tahun 2014 sebenarnya bervariasi karena untuk materi yang sama, capaiannya adalah 51.26, 40.28,41.63,59.66,41.69 untuk NTT, sedangkan nasional 61.11,54.95,50.92,66.71, dan 53.09.
IPA untuk materi Fisika Alat Ukur, Zat dan Kalor, Dasar- Dasar Mekanika , Bunyi dan Cahaya, Mengenal Listrik serta Tata Surya, NTT memperoleh rerata masing-masing 63.63,53.71,59.93,40,82,51.87, dan 34.87 di bawah nasional yang mencapai 77.18,67.41,67.76,61.26,62.41, dan 55.79. Tahun 2013 untuk materi yang sama, capaian  NTT  adalah 53.77,49.12,50.28,51.38,41.03,48.58,46.98,40.77,43.08,73.78,71.60,59.98,46.67, dan 46.85, sedangkan nasional 62.55,62.97,55.42,59.37,57.65,61.51,64.63,51.06,56.14,76.88,77.71,57.66,56.98, dan 53.23.
Bahasa Inggris, Memahami Informasi dan Teks Tunggal, Memahami Informasi dan teks Tulis/ Wacana, Melengkapi Teks Rumpang ( Teks yang tidak lengkap) serta Menyusun Kata dan Kalimat Acak masing-masing memperoleh rerata 55.54, 57.91,57.77, dan 52.63 di bawah nasional 66.33,66.07,61.72 dan 61.97.Capaian ini terlihat bervariasi perubanhannya dibanding dengan hasil 2013, yakni NTT 55.11,51.04,45.44, dan 50.82, sedangkan nasional 61.96,55.70,50.45, dan 62.54.
Rerata UN SMP NTT tahun 2014 adalah 5,81 di bawah nasional 6.52 bahkan  jauh di belakang Papua 6.75, sedangkan rerata NS 8.21 di atas nasional yang hanya 8.17 serta di atas Papua yang hanya 7.95.
Membandingkannya dengan rerata UN tahun 2012/2013, rerata UN 2014 jauh lebih baik  karena meningkat,yakni 5.28 menjadi 5.81, dan NS melonjak dari 7.97 menjadi 8.21.
Tingkat SMA, tahun 2013  Juruan Bahasa, rerata UN adalah 6.00, dan tahun 2014  5.71, sedangan US adalah 8.33 menjadi 8,46. IPA, rerata UN 2013 adalah 5,58, dan tahun 2014, 4.92, sedangkan US tahun 2013 adalah 8.30, dan 2014 naik menjadi 8.42.Jurusan IPS, tahun 2013, rerata US adalah 8.27 dan tahun 2014 adalah 8.37.
Tingkat SMK, rerata US tahun 2013 adalah 8.02 sedangkan tahun 2014 adalah 8.05, sementara rerata UN tahun 2013 adalah 5.86 dan tahun 2014 5.60.
UN 2015 tetap menjadi harapan,prestasi terus membaik, pendidikan NTT mendapat tempat terhormat , Gong Belajar  menggema menjadikan Flobamora  sebagai Rumah Belajar.
********************************


Kosmas Takung
HP 081339469828

RT 020 RW 003 Kelurahan Golo Dukal Kec.Langke Rembong Manggarai