SABDA
MENJADI KARYA MONUMENTAL PENDIDIKAN
Mengenang
Pater Johanes Hendricus van Roosmalen,SVD
Oleh
| Kosmas Takung Korwas Manggarai |
Rohaniawan katolik Serikat
Sabda Allah(SVD),fundator dua lembaga pendidikan di Kabupaten Manggarai,24
Desember 2014,telah menghadap Sang Khalik.Pater Johanes Hendricus van Roosmalen
memenuhi panggilan Pencipta dengan tidak meninggalkan isyarat dan pesan ,karena
tak seorangpun menyaksikan detik- detik kepulangannya.Teman- teman biarawan,
dosen, mahasiswa, bahkan perawat setianya, Bastian, tak menyaksikan
kegelisahannya saat-saat akhir kepergian imam SVD sejati ini. Maklum, hari
kepulangan pastor yang sudah 68 tahun menghabiskan seluruh tenaga dan ilmunya
di Manggarai dan Keuskupan Ruteng ini, bertepatan dengan persiapan puncak perayaan
Natal, 24 Desember 2014.Kepulangannya sungguh dalam suasana hening, ia pulang
dalam damai,RIP.
Membangun SMP pertama di
Manggarai ,SMP Tubi, dan STKIP Santu
Paulus Ruteng, itulah karya besar kemanusiaan monumental yang diabadikannya
untuk Manggarai dan umat katolik Keuskupan Ruteng.Kedua lembaga pendidikan yang
letaknya berdekatan ini, berdiri megah
di jantung kota Ruteng Manggarai. SMPN Tubi yang awal pendiriannya hanya
memiliki 30 murid adalah sekolah yang dibangun pendidik sejati ini, yang kemudian
diserahkan kepada Pemerintah dan berubah nomenklatur menjadi SMP Negeri 1
Langke Rembong yang kini jumlah peserta didiknya mencapai 1.133 dengan Kepala Sekolah Drs. Wenseslaus
J.Resman sesuai data SPM Kemendikbud semester 2 Tahun pelajaran 2013/2014.Satu
lembaga monumental lainnya dalam pendidikan tinggi adalah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (STKIP)Katolik Santu Paulus sebagai perkembangan dari KPK ( Kursus
Pendidikan katekis) yang dibangun Sang misionaris sejati bersama Pater
H.Lommen,SVD( Flores Pos, Senin,29 Desember 2014).
Pengalaman saya sepanjang
saya belajar di SPGK Santu Aloysius Ruteng tahun 1976-1979,Pater Roosmalen dan
Romo Dr. Yoseph Fernandez alm. sangat membantu siswa- siswa asrama sekolah
asuhan Brudr- bruder CSA Santu Aloysius membentuk kepribadian siswa-siswa
melalui misa rutin harian pagi hari pukul 06.30-07.00.Sabda yang diwartakan
ditambah kepribadian dua dosen APK( sebelum STKIP sekarang) memudahkan kami
untuk menjadi guru.
Kepahlawanan almarhum
membangun pendidikan di Manggarai diabadikan dalam hati semua yang pernah
mengenal, merasakan dan menyaksikan pengorbanan pastor SVD yang telah berkarya
selama 65 tahun di,dengan, dan untuk Manggarai.
Ia sungguh sebagai fundator
pendidikan sebagaimana diakui Uskup Ruteng, Mgr. Hubertus Leteng,Pr, tatkala
memimpin perayaan ekaristi pemakaman pastor sederhana kelahiran 27 Agustus 1920
di negeri Belanda ini. Bupati Manggarai,Drs.Christian Rotok menghormati dan menghargai almarhum, sepakat
dengan Uskup Ruteng, melepaskan almarhum dalam upacara kenegaraan di halaman depan katedral Ruteng bersama
sejumlah unsur pimpinan teras daerah, umat katolik dan guru- guru yang pernah
dibentuk dengan pewartaan dan kepribadian pastor anak petani ini. Bupati
Christian Rotok mengakui bahwa almarhum sangat pantas untuk dihormati melalui
upacara kenegaraan karena berjasa bagi Manggarai. Penghargaan khusus untuk almarhum,sesuai aturan daerah.
Mengenangnya
Jasa besar almarhum sebagai fundator pendidikan
Manggarai, wajib dikenang, bukan hanya oleh keluarga besar SVD,dunia pendidikan
di Manggarai dan Umat Keuskupan Ruteng, tetapi juga oleh Pemerintah
kabupaten dan propinsi NTT serta
Kemendikbud mewakili Pemerintah.Almarhum telah mengabdikan jiwa raganya untuk
pendidikan, baik pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi.Kecuali misa arwah
dan upacara kenegaraan menjelang pemakamannya di tempat peristorahatan
terakhirnya di tengah kampus STKIP Santu paulus Ruteng, semua pihak perlu
menyiapkan dan membangun karya monumental abadi.Beliau mesti dikenang dengan
pembangunan museum van Roosmalen,baik di tengah kampus yang pernah dibidaninya
mapun tempat umum lainnya di kota Ruteng.Ini dimaksudkan untuk mensejarahkan
dan mengabdikan perjuangan Pater van Roosmalen.Jika mimpi besar almarhum berupa
peningkatan status STKIP menjadi sebuah universitas katolik kesohor di
Indonesia Timur tercapai,kita semua dan anak cucu pasti bangga dan menjadi
sebuah keniscayaan.,
Kraeng Roosmalen, sangat
pantas disejarahkan.Karya kemanusiaan di bidang pendidikan di Manggarai dan
keuskupan ruteng telah diabadikan. Pastor yang sangat ugahari ini adalah
seorang futurelog, pemikir masa depan Manggarai.Keugahariannya dalam mengabdi
mestinya dibathini oleh semua pihak, keluarga besar SVD, STKIP Santu Paulus
Ruteng, Pemerintah Kabupaten dan umat bahkan rakyat Manggarai.Alasannya adalah karena
sabda yang diajarkannya dan keteladanan yang ditunjukkannnya
menginspirasi dan membentuk kepribadian kita semua serta mampu merubah sabda
menjadi karya monummental pendidikan..
Keranjingannya
membaca dan merawat lingkungan alam merupakan perintah dan amanat yang harus
diikuti para guru di jagad Manggarai, teman dosen dan mahasiswa. Sekolah-
sekolah di Kabupaten Manggarai, baik pendidikan dasar, menengah maupun lembaga
pendidikan tinggi yang ada, untuk meneruskan semangat dan nilai- nilai
pendidikan yang dirintis Pater van Roosmalen .
Menurut Ketua STKIP
Ruteng,Romo Dr. Jhon Boylon, STKIP selalu disebutnya dalam doa, mendambakan
lembaga pendidikan tinggi ini kelak menjadi universitas. Umat, teman dosen dan
umat serta guru di Manggarai dan
keuskupan Ruteng digugat, mampukah mengnternalisasi pribadi yang mengagumkan
dan tokoh yang luar biasa ini. Selembar songke Manggarai membungkus peti
jenasah mengantar sang imam sejati diberikan ketua yayasan, Romo Gerardus Janur
,Pr.
Ia mencintai Manggarai bahkan kembali
ke Bapa melalui tana Manggarai, di tengah kampus yang dibangunnya.Ketekunannya
membaca sebagai perintah untuk semua dosen dan mahasiswa STKIP untuk terus-
menerus melaksanakan tri darma perguruan tinggi yaitu
pendidikan dan pengajaran,penelitian dan pengembangan, dan pengabdian kepada
masyarakat.Dengan STKIP Santu Paulus Ruteng harus menjadi Kraeng,bukan tamu (
meka) yang membangun Manggarai.Kraeng Roosmalen telah menjiwai apa yang
dikatakan Albert Einstein bahwa dengan ilmu
hidup menjadi mudah,dengan seni hidup menjadi indah,dan dengan agama hidup
menjadi berarti, dan menurut Abraham
Lincoln , jadilah manusia yang mulia,suka menolong,dan berbuat baik,karena
hal-hal itulah yang membedakan manusia dengan makhluk lain.
Selamat jalan Sang Imam
SVD sejati, pewarta sabda militan, dan sahabat pencinta ilmu.



