PERISTIWA
PENDIDIKAN YANG MEMILUKAN DAN MEMALUKAN
Empati
Buat Sang Guru Ferdi Palma Jaul
Oleh
| Kosmas Takung Korwas Manggarai |
Dunia pendidikan Desember 2014 nyaris berujung kelabu. Ferdinandus
Palma Jaul, guru Olahraga SMPK Santu Fransiskus Ruteng, 18 Desember
2014 bersimbah darah. Dahi kirinya,(nabi menurut orang Mesir,Israel.Tiongkok
dan India) berdarah.Menurut berita
sejumlah media, baik elektronik, koran maupun media online, dahi bagian kiri
korban robek seukuran jari telunjuk
orang dewasa karena berusaha melerai perkelahian dua kelompok siswa SMP.
Ferdy ditikam tatkala
melaksanakan tugas dan harus menjadi korban ditengah naluri kemanusiaannya
menolong, dibalas dengan tindakan tak terpuji seseorang remaja seusia anak didiknya.Beruntung,ia selamat karena ditolong
warga yang menyaksikan, dan teman- teman
seprofesinya langsung mengantarnya ke RSUD Ruteng.Pelaku, yang konon adalah siswa salah satu SMP di kota Ruteng, melarikan
diri tetap dalam pengejaran polisi, tetapi lima temannya langsung ditangkap.
Ferdi mendapat empati dunia pendidikan dan masyarakat kota Ruteng. Pengorbanannya diperbincangkan,
membayar dengan darahnya sendiri demi pendidikan di tengah ia dan keluarga
besar SMPK Santu Fransiskus Ruteng serta masyarakat luas menyiapkan diri menyongsong
kehadiran Sang Juru Selamat, Natal 2014.
Ferdy tak menyesal sedikitpun atas sebagaimana ditulis media- media yang memberitakannya. Ia
menghadapinya dengan kelembutan hati, sesuai benar dengan harapan Paus
Fransiskus dalam kotbah Natal 2014 di Vatikan pentingnya kelembutan dan
kehangatan menghadapi dunia dewasa ini. Media- media itu hanya menceritakan
kronologis peristiwa dan endingnya hingga ia bisa tiba di rumah sakit dan selamat.
Warga masyarakat sependapat dengan sikap sekolah katolik ini, yang
melalui Kepala Sekolah Romo Ivan Selman,
Pr, melaporkan peristiwa ini ke pihak kepolisian Polres Manggarai dan memintanya untuk diproses sesuai hukum
yang berlaku.Finalisasinya kita tunggu.
Peristiwa yang menimpa keluarga besar SMPK Santu Fransiskus Ruteng
sebagai peristiwa pendidikan yang memilukan dan memalukan.Peristiwa ini
mengantar saya membuka kembali renungan harian katolik dalam Blog renungan pagi
new spirit , Senin, 22 Desember 2014 menulis renungan Injil Yesus Kristus menurut
Lukas (1:46-56):”Suatu kali, seorang isteri ditanya oleh
suaminya, “Hal apa yang paling membuatmu bahagia dalam hidup ini?” Jawab sang
isteri, “Ketika aku bisa melahirkan anak-anak kita ke dunia!” Mendengar jawaban
tersebut, sang suami langsung memeluk isterinya dengan mesra. Jawaban sang
isteri mungkin tampaknya sebuah jawaban yang mudah. Namun, kalau kita mengingat
kesulitan dan beratnya seorang ibu ketika mengandung dan melahirkan anaknya,
kita baru bisa menyadari bahwa jawaban di atas adalah sebuah jawaban yang luar
biasa, yang keluar dari kebesaran hati seorang ibu. Dalam dunia medis dan ilmu
psikologi, sikap penerimaan seorang ibu terhadap bayi yang dikandungnya, kelak
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan si bayi.”
Ferdy patut dihormati ,
berhasil menyelamatkan kelompok siswa dari pertikaian yang bukan tidak berujung
pertumpahan darah terjadi, di luar rencana sekolah untuk rekoleksi dan
pengakuan dosa.
Menghubungkan peristiwa
ini dengan Psikologi, perkembangan
kepribadian sesorang dapat dipengaruhi oleh keturunan ( nativisme),lingkungan
(empirisme) dan konvergensi.Faktor keturunan merujuk pada faktor genetika.Faktor keturunan menjadi perhatian kita semua yang
menyandang predikat sebagai orang tua.
Pastor Paroki Santu
Nikolaus Golo Dukal Keuskupan Ruteng,Pater
Johanes Djuang Somi,SVD dalam khotbah Natal 2014 menceritakan kepada umat
katolik setempat pentingnya suasana
bathin orang tua terutama ibu ketika mengandung. Orang Israel menurut Pater Yan
yang dibacanya dari sejumlah referensi, pintar,
kaya dan berhasil.Sebab, sewaktu Sang ibu mengandung, ia belajar hal- hal yang
berkaiatan dengan matematika, bermain musik dan menyanyi serta mengkonsumsi
ikan. Merokok adalah tabu.
Theori nativisme mengharuskan
pendidikan dimulai sejak konsepsi, sebab
kehadiran anak bukanlah kebetulan tetapi direncanakan oleh kedua orang tua. Keduanya
wajib menyatakan sikap saling mencintai,menunjukkan kelemahlembutan dan
kehangatan.
Faktor lingkungan juga berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian ,
di mana berada dan bertumbuh serta dibesarkan seperti antara lain norma keluarga, teman, dan kelompok sosial. Hal ini
bisa terjadi di tempat tinggal dan di sekolah serta masyarakat .Perjudian dan kekerasan sosial lainnya sangat tidak
kondusif untuk perkembangan seseorang. Pembiaran terhadap tumbuh dan berkembangakrabnya anak
dengan hal- hal negatif, merusak mental
anak.
Ferdi sebagi sosok guru profesional sebagaimana dikehendaki PP 74 tahun
2008 tentang Guru.Ia menunjukkan kompetensinya, bak seorang wanita dalam
renungan new spirit , menyelamatkan peserta didiknya.
Kepribadiannya mesti dimiliki, dibathini oleh yang berpredikat guru,
termasuk Kepala Sekolah dan pengawas Sekolah dalam melaksanakan tugas secara
profesional. Tidak sebaliknya, mangkir dalam melaksanakan tugas bahkan tidak
memahami tupoksi sehingga disebeut sebagai kelompok guru yang bukan dirinya. Pak Ferdy dekat dengan peserta didiknya, berusaha
berbicara dengan dua kelompok siswa SMP yang bertikai, bukan berbicara tentang mereka.Ia sungguh seorang nabi bernubuat apa
yang terjadi jika dibiarkan, dan
bertanggung jawab terhadap masa depan generasi muda peserta didik.
Pendidikan
Karakter
Pendikar dicanangkan secara nasional sejak 2 Mei 2010. Fungsinya mengembangkan potensi peserta didik agar berhati, berpikiran dan
berprilaku baik, memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur, dan
meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia.Seluruh aktivitas
pembelajaran, karkateristik unik siswa harus dibentuk..Karakter sebagai
nilai-nilai yang unik-baik, terpateri dalam diri dan terejawantahkan dalam
perilaku.
18 nilai karakter wajib
dikembangkan di sekolah,bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan
pendidikan nasional, Nilai-nilai itu adalah jujur,toleransi,disiplin,kerja
keras,kreatif,mandiri,demokratis,rasa ingin tahu, semangat kebangsaan,cinta
tanah air,menghargai prestasi,bersahabat/komunikatif,cinta damai,gemar
membaca,peduli lingkungan,peduli sosial,tanggung jawab, dan religius.
Pendidikan anak menjadi tanggung jawab keluarga, sekolah dan masyarakat, karenanya pendidikan karakter bagi peserta didik adalah keniscayaan yang harus dicontohi, tidak sekadar verbalistis.Peristiwa pendidikan yang menimpa Pak Ferdy membuktikan bahwa implementasi pendikar belum optimal , belum internalisasi sebagai sebuah kebutuhan.
Pendidikan anak menjadi tanggung jawab keluarga, sekolah dan masyarakat, karenanya pendidikan karakter bagi peserta didik adalah keniscayaan yang harus dicontohi, tidak sekadar verbalistis.Peristiwa pendidikan yang menimpa Pak Ferdy membuktikan bahwa implementasi pendikar belum optimal , belum internalisasi sebagai sebuah kebutuhan.
Kata-kata bijak
Dorothy Law Nolte wajib dimaknai. Jika
anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki.Jika anak dibesarkan dengan permusuhan,
ia belajar berkelahi,jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah
diri.Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyesali diri,jika
anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri.Jika anak dibesarkan
dengan pujian, ia belajar menghargai.Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan,
ia belajar keadilan,jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh
kepercayaan.Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi diri,jika
anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan
cinta dalam kehidupan.
Pendidikan di Indonesia
sebagaimana diatur dalam UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 menuntut peserta
didik untuk wajib menjaga norma-norma pendidikan agar terjaminnya
keberlangsungan proses dan keberhasilan pendidikan, adalah harga mati.Wujudnya
adalah tata tertib yang disusun dan berlaku di masing- masing satuan pendidikan
yang wajib ditaati oleh semua warga sekolah sebagai kebutuhan sosial manusia agar
tercipta rasa aman sesuai Teori
Kebutuhan Abraham Maslow.
Kosmas Takung
Email
kosmastakung@ymail.com,HP 081339469828
Alamat RT 020 RW 003
Kelurahan Golo Dukal Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar