Selasa, 30 Desember 2014

Pendidikan

SABDA MENJADI KARYA MONUMENTAL PENDIDIKAN
Mengenang Pater Johanes Hendricus van Roosmalen,SVD
Oleh
Kosmas Takung
Korwas Manggarai
Rohaniawan katolik Serikat Sabda Allah(SVD),fundator dua lembaga pendidikan di Kabupaten Manggarai,24 Desember 2014,telah menghadap Sang Khalik.Pater Johanes Hendricus van Roosmalen memenuhi panggilan Pencipta dengan tidak meninggalkan isyarat dan pesan ,karena tak seorangpun menyaksikan detik- detik kepulangannya.Teman- teman biarawan, dosen, mahasiswa, bahkan perawat setianya, Bastian, tak menyaksikan kegelisahannya saat-saat akhir kepergian imam SVD sejati ini. Maklum, hari kepulangan pastor yang sudah 68 tahun menghabiskan seluruh tenaga dan ilmunya di Manggarai dan Keuskupan Ruteng ini, bertepatan dengan persiapan puncak perayaan Natal, 24 Desember 2014.Kepulangannya sungguh dalam suasana hening, ia pulang dalam damai,RIP.
Membangun SMP pertama di Manggarai  ,SMP Tubi, dan STKIP Santu Paulus Ruteng, itulah karya besar kemanusiaan monumental yang diabadikannya untuk Manggarai dan umat katolik Keuskupan Ruteng.Kedua lembaga pendidikan yang  letaknya berdekatan ini, berdiri megah di jantung kota Ruteng Manggarai. SMPN Tubi yang awal pendiriannya hanya memiliki 30 murid adalah sekolah yang dibangun pendidik sejati ini, yang kemudian diserahkan kepada Pemerintah dan berubah nomenklatur menjadi SMP Negeri 1 Langke Rembong yang kini jumlah peserta didiknya mencapai 1.133  dengan Kepala Sekolah Drs. Wenseslaus J.Resman sesuai data SPM Kemendikbud semester 2 Tahun pelajaran 2013/2014.Satu lembaga monumental lainnya dalam pendidikan tinggi  adalah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)Katolik Santu Paulus sebagai perkembangan dari KPK ( Kursus Pendidikan katekis) yang dibangun Sang misionaris sejati bersama Pater H.Lommen,SVD( Flores Pos, Senin,29 Desember 2014).
Pengalaman saya sepanjang saya belajar di SPGK Santu Aloysius Ruteng tahun 1976-1979,Pater Roosmalen dan Romo Dr. Yoseph Fernandez alm. sangat membantu siswa- siswa asrama sekolah asuhan Brudr- bruder CSA Santu Aloysius membentuk kepribadian siswa-siswa melalui misa rutin harian pagi hari pukul 06.30-07.00.Sabda yang diwartakan ditambah kepribadian dua dosen APK( sebelum STKIP sekarang) memudahkan kami untuk menjadi guru.
Kepahlawanan almarhum membangun pendidikan di Manggarai diabadikan dalam hati semua yang pernah mengenal, merasakan dan menyaksikan pengorbanan pastor SVD yang telah berkarya selama 65 tahun di,dengan, dan untuk Manggarai.
Ia sungguh sebagai fundator pendidikan sebagaimana diakui Uskup Ruteng, Mgr. Hubertus Leteng,Pr, tatkala memimpin perayaan ekaristi pemakaman pastor sederhana kelahiran 27 Agustus 1920 di negeri Belanda ini. Bupati Manggarai,Drs.Christian Rotok  menghormati dan menghargai almarhum, sepakat dengan Uskup Ruteng, melepaskan almarhum dalam upacara kenegaraan di  halaman depan katedral Ruteng bersama sejumlah unsur pimpinan teras daerah, umat katolik dan guru- guru yang pernah dibentuk dengan pewartaan dan kepribadian pastor anak petani ini. Bupati Christian Rotok mengakui bahwa almarhum sangat pantas untuk dihormati melalui upacara kenegaraan karena berjasa bagi Manggarai. Penghargaan   khusus untuk almarhum,sesuai aturan daerah.
Mengenangnya
Jasa besar  almarhum sebagai fundator pendidikan Manggarai, wajib dikenang, bukan hanya oleh keluarga besar SVD,dunia pendidikan di Manggarai dan Umat Keuskupan Ruteng, tetapi juga oleh Pemerintah kabupaten  dan propinsi NTT serta Kemendikbud mewakili Pemerintah.Almarhum telah mengabdikan jiwa raganya untuk pendidikan, baik pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi.Kecuali misa arwah dan upacara kenegaraan menjelang pemakamannya di tempat peristorahatan terakhirnya di tengah kampus STKIP Santu paulus Ruteng, semua pihak perlu menyiapkan dan membangun karya monumental abadi.Beliau mesti dikenang dengan pembangunan museum van Roosmalen,baik di tengah kampus yang pernah dibidaninya mapun tempat umum lainnya di kota Ruteng.Ini dimaksudkan untuk mensejarahkan dan mengabdikan perjuangan Pater van Roosmalen.Jika mimpi besar almarhum berupa peningkatan status STKIP menjadi sebuah universitas katolik kesohor di Indonesia Timur tercapai,kita semua dan anak cucu pasti bangga dan menjadi sebuah keniscayaan.,
Kraeng Roosmalen, sangat pantas disejarahkan.Karya kemanusiaan di bidang pendidikan di Manggarai dan keuskupan ruteng telah diabadikan. Pastor yang sangat ugahari ini adalah seorang futurelog, pemikir masa depan Manggarai.Keugahariannya dalam mengabdi mestinya dibathini oleh semua pihak, keluarga besar SVD, STKIP Santu Paulus Ruteng, Pemerintah Kabupaten dan umat bahkan rakyat Manggarai.Alasannya adalah karena sabda  yang diajarkannya  dan keteladanan yang ditunjukkannnya menginspirasi dan membentuk kepribadian kita semua serta mampu merubah sabda menjadi karya monummental pendidikan..
Keranjingannya membaca dan merawat lingkungan alam merupakan perintah dan amanat yang harus diikuti para guru di jagad Manggarai, teman dosen dan mahasiswa. Sekolah- sekolah di Kabupaten Manggarai, baik pendidikan dasar, menengah maupun lembaga pendidikan tinggi yang ada, untuk meneruskan semangat dan nilai- nilai pendidikan yang dirintis Pater van Roosmalen .
Menurut Ketua STKIP Ruteng,Romo Dr. Jhon Boylon, STKIP selalu disebutnya dalam doa, mendambakan lembaga pendidikan tinggi ini kelak menjadi universitas. Umat, teman dosen dan umat serta guru  di Manggarai dan keuskupan Ruteng digugat, mampukah mengnternalisasi pribadi yang mengagumkan dan tokoh yang luar biasa ini. Selembar songke Manggarai membungkus peti jenasah mengantar sang imam sejati diberikan ketua yayasan, Romo Gerardus Janur ,Pr.
Ia mencintai Manggarai bahkan kembali ke Bapa melalui tana Manggarai, di tengah kampus yang dibangunnya.Ketekunannya membaca sebagai perintah untuk semua dosen dan mahasiswa STKIP untuk terus- menerus melaksanakan tri darma perguruan tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran,penelitian dan pengembangan, dan pengabdian kepada masyarakat.Dengan STKIP Santu Paulus Ruteng harus menjadi Kraeng,bukan tamu ( meka) yang membangun Manggarai.Kraeng Roosmalen telah menjiwai apa yang dikatakan Albert Einstein bahwa dengan ilmu hidup menjadi mudah,dengan seni hidup menjadi indah,dan dengan agama hidup menjadi berarti, dan menurut  Abraham Lincoln , jadilah manusia yang mulia,suka menolong,dan berbuat baik,karena hal-hal itulah yang membedakan manusia dengan makhluk lain.
Selamat jalan Sang Imam SVD sejati, pewarta sabda militan, dan sahabat pencinta ilmu.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar